Optimis Usaha Tani Hortikultura pada Awal 2024 Berjalan Lancar

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep terus berupaya mewujudkan program-program inovatif, salah satunya melalui pembudi dayaan tanaman hortikultura. Hal ini bisa dipantau dari kegiatan penyuluhan di Kecamatan Ambunten, Sumenep, Madura. 

Tahun ini, DKPP melalui jajaran penyuluh pertanian di Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep konsisten untuk memberikan pendampingan pembudi dayaan tanaman hortikultura, dari tomat, cabai merah hingga blewah pada petani. 

Koordinator Penyuluh (Koorluh) Pertanian Kecamatan Ambunten, Moh. Hafidi menjelaskan, pihaknya tengah fokus untuk mengembangkan usaha tani blewah menjelang bulan puasa pada tahun ini. Diketahui, pada bulan puasa, blewah menjadi produk unggulan pertanian yang paling banyak dibutuhkan. 

"Untuk itulah, segala macam persiapan telah kami lakukan bersama petani dengan matang. Menghadapi bulan puasa, blewah selalu dibutuhkan masyarakat Sumenep bahkan masyarakat Madura. Karena ini, blewah dapat menghadirkan keuntungan secara ekonomi bagi setiap pembudi dayanya," ungkapnya, Senin (26/02/2024). 

Moh. Hafidi menambahkan, sebelumnya pembudi daya dan petani tomat di kecamatan setempat sudah mendapatkan keuntungan pada awal tahun 2024 ini. Hal itu terjadi berkat pembudi dayaan tomat berkembang dengan baik sekaligus harga yang relatif baik. 

"Pada bulan-bulan di musim penghujan, nilai jual tomat relatif bagus. Dan sekarang saat panen tomat dilakukan, harganya tembus hingga belasan ribu. Meski memang secara perawatannya pada musim hujan teramat rumit," jelasnya, pada dkpp.sumenepkab.go.id. 

Sementara itu, Kepala DKPP Kabupaten Sumenep Arif Firmanto mengemukakan, tahun lalu sinergisitas yang dibangun antar penyuluh dan petani mampu menghasilkan bentuk blewah yang unik serta menarik. 

"Bulan puasa pada tahun sebelumnya, petani blewah di Ambunten Sumenep berhasil panen dan memasarkan blewah berbentuk kotak dan berbentuk love. Kami mengapresiasi sinergi yang dibangun kedua pihak mampu membuat inovasi di bidang pertanian," tegasnya, Senin (26/02/2024). 

Kepala dinas dengan track record prestasi baik tersebut mengharap penyuluh dan petani pada bulan puasa tahun 2024 berhasil melahirkan inovasi-inovasi baru untuk mendongkrak kesejahteraan para petani di daerah setempat. 

"Dengan adanya inovasi, maka akan mengundang daya tersendiri bagi semua elemen masyarakat. Dengan kekuatan daya tarik itu, produk-produk pertanian inovatif akan lebih mudah menjangkau dan dipasarkan," tukasnya. ( Iqb )